SEJARAH PRAMUKA

PRAMUKA PENEGAK

Jumat, 26 Februari 2010

ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA

ANGGARAN DASAR
BAB I
NAMA, STATUS, TEMPAT, DAN WAKTU

PASAL 1 Nama, Status, dan Tempat
(1) Organisasi ini bernama yaitu Pendidikan Kepanduan Praja Muda Karana.
(2) Gerakan Pramuka adalah organisasi pendidikan yang berstatus badan hukum.
(3) Gerakan pramuka berkedudukan di Ibukota Negara Repub lik Indonesia.

Pasal 2 Waktu
(1) Gerakan Pramuka didirikan untuk waktu yang tidak ditentukan dan ditetapkan dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 238 Tahun 1961 Tanggal 20 Mei 1961, sebagai lanjutan dan pembauran Gerakan Pendidikan Kepanduan Nasional Indonesia
(2) Hari Pramuka adalah 14 Agustus

BAB II
ASAS, TUJUAN, TUGAS POKOK, DAN FUNGSI

Pasal 3 ASAS
Gerakan Pramuka berasaskan Pancasila

Pasal 4 TUJUAN
Gerakan Pramuka mendidik dan membina kaum muda Indonesia guna mengembangkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehingga menjadi:
b. Manusia berwatak, berkepribadian, dan berbudi pekerti luhur yang:
1. tinggi moral, spiritual,kuat mental, sosial, intelektual, emosional dan fisiknya
2. tinggi kecerdasan dan mutu keterampilannya
3. kuat dan sehat jasmaninya
c. Warga negara Republik Indonesia yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta menjadi anggota masyarakat yang baik dan berguna, yang dapat membangun dirinya sendiri secara mandiri serta bersama-sama bertanggungjawab atas pembangunan bangsa dan negara, memiliki kepedulian terhadap sesama hidup dan alam lingkungan baik lokal, nasional mapun internasional.

Pasal 5 TUGAS POKOK
Gerakan pramuka mempunyai tugas pokok menyelenggarakan kepramukaan kaum muda guna menumbuhkan tunas bangsa agar menjadi generasi yang lebih baik, bertanggung jawab, mampu membina dan mengisi kemerdekaan nasional serta membangun dunia yang lebih baik.

Pasal 6 FUNGSI
Gerakan Pramuka berfungsi sebagai organisasi pendidikan non formal, di luar sekolah dan di luar keluarga dan sebagai wadah pembinaan dan pengembangan generasi muda berlandaskan Sistem Among dengan menerapkan Prinsip Dasar Kepramukaan, Metode Kepramukaan, dan Motto Gerakan Pramuka yang pelaksanaannya disesuaikan dengan keadaan, kepentingan, dan perkembangan bangsa serta masyarakat Indonesia.

BAB III
SIFAT, UPAYA DAN USAHA

Pasal 7 Sifat

(1) Gerakan Pramuka adalah Organisasi Kepansduan Nasional Indonesia, sebagai lembaga pendidikan non formal yang menyelenmggarakan pendidikan kepramukaan.
(2) Gerakan Pramuka adalah organisasi pendidikan yang keanggotaannya bersifat sukarela, tidak membedakan suku, ras, golongan, dan agama.
(3) Gerakan Pramuka bukan organisasi kekuatan sosial politik, bukan bagian dari salah satu organisasi kekuatan politik dan tidak menjalankan politik praktis.
(4) Gerakan Pramuka ikut serta membantu masyarakat dengan melaksanakan pendidikan kaum muda, khususnya pendidikan nonformal di luar sekolah dan di luar keluarga.
(5) Gerakan Pramuka menjamin kemerdekaan tiap-tiap anggotanya untuk memeluk agama dan kepercayaan masing-masing dan beribadat menurut agama dan kepercayaannya itu

Pasal 8 Upaya dan Usaha
(1) Segala upaya dan usaha Gerakan Pramuka diarahkan untuk mencapai tujuan Gerakan Pramuka.
(2) Upaya dan usaha untuk mencapai tujuan diarahkanb pada pembinaan wtak, mental, emosional, jasmani dan bakat serta peningkatan iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, ilmu pengetahuan dan teknologi, ketrampilan dan kecakapan melalui berbagai kegiatan kepramukaan.
(3) Untuk menunjang upaya dan usaha serta mencapai Gerakan Pramuka, diadakan prasarana dan sarana yang memadai berupa organisasi, personalia, perlengkapan, dana, komunikasi, dan kerjasama. Selengkapnya...

Senin, 22 Februari 2010

RIWAYAT BAPAK PRAMUKA

LORD BADEN POWELL OF GIWELL 1857 - 1941
PENDIRI GERAKAN PANDU

Bapak Pandu Sedunia

Jika kamu hendak mengenal kepanduan atau kepramukaan lebih dalam lagi, kamu harus tahu tentang orang yang mendirikan Gerakan Pandu, salah seorang yang sungguh-sungguh dapat disebut "boy-man" (orang dewasa bersemangat muda), yang pernah ada di dunia.Lord Baden-Powell of Gilwell, Bapak Pandu Sedua, sangat disayang oleh semua pandu sebagai "BP"

Robert Stephenson Smyth Baden Powell di lahirkan di London, Inggris, pada tabggal 22 Pebruari 1857, yaitu hari dimana orang-orang Amerika merayakan hari ulang tahun George Washington yang ke 125. Ayahnya ialah Domine H.G. Baden Powell, Profesor di Oxford. Ibunya adalah Putri Admiral Inggris W.T. Smyth. Kakek buyutnya adalah Joseph Brewer Smyth. lahir di Amerika, tetapi bergabung dengan angkatan bersenjata Inggris ketika Revolusi Amerika dan akhirnya tinggal di Inggris. Jadi Baden Powell dari satu pihak adalah keturunan alim dan dari pihak yang lain keturunan orang koloni di Dunia baru yang penuh pengalaman

Masa Muda BP

Ayahnya meninggal ketika Robert berusia kurang lebih tiga tahun, meninggalkan ibunya dengan tujuh orang anak di bawah umur empat belas tahun. Seringkali keluarga yang besar itu mengalami kesulitan-kesulitan, tetapi berkat cinta kasih sang ibu terhadap anak-anaknya, dan cinta kasih anak-anak terhadap ibunya, segala kesulitan dapat diatasi. Dengan keempat saudaranya laki-laki, Robert mengalami hidup dialam terbuka yang sangat menyenangkan, dengan cara mengembara dan berkemah ke berbagai tempat di Inggris.

Pada tahun 1870 BP masuk Charterhouse School di London, dengan bea siswa. Ia bukan seorang pelajar yang luar biasa, tetapi ia adalah seorang yang giat. ia selalu menjadi pusat perhatian, yang memegang peranan jika ada sesuatu di halaman sekolah, dan segera menjadi terkenalkarena kecakapannya sebagai kiper kesebelasan Charterhouse.

Kecakapannya bermain sandiwara sangat digemari oleh teman-teman sekolahnya. Sewaktu-waktu ia diminta mengadakan suatu pertunjukan yang akan menggemparkan seluruh sekolah.

Ia juga gemar akan musik dan bakatnya melukis kemudian memungkinkannya menghiasi karangan-katrangannya sendiri.

Pada usia 19 tahun BP tamat belajar pada Charterhouse dan segera sesudah ada kesempatan, ia pergi ke India sebagai pembantu letnan, dan masuk resimen yang membentuk sayap kanan dari barisan berkuda dalam "Charge of the light Brgade" yang terkenal dalam perang Krim

Kecuali menjalankan tugas kewajibannya yang gilang gemilang dalam ketentaraan, ia menjadi kapten pada usia duapuluh enam tahun. Ia memperoleh piala olahraga yang sangat dihargai di seluruh India untuk kegiatan "pigsticking", yaitu memburu babi hutan dengan berkuda dan sebuah tombak pendek sebagai satu-satunya senjata. Kamu akan menyadari, betapa besar bahaya perburuan ini, kalau tahu bahwa babi hutan sering dikatakan sebagai "satu-satunya binatang yang berani minum air bersama-sama dengan seekor harimau dari satu telaga".

Berperang di Afrika

Pada tahun 1887 BP bertugas di Afrika, ikut serta dalam serangan terhadap orang-orang zulu dan kemudian melawan suku bangsa Ashanti yang buas dan prajurit-prajurit Matabele yang kejam. Penduduk disitu sagat takut kepadanya, sehingga ia diberi sebutan "impeesa, serigala yang tak pernah tidur", karena keberaniannya, kepandaiannya mengintai dan menyelidik, serta kecakapannya menemukan jejak-jejak yang menggemparkan itu.

Kenaikan pangkat Baden-Powel hampir diperoleh secara otomatis, begitu teratur terjadinya, sampai tiba-tiba ia menjadi termashur. Pada tahun 1899 BP naik pangkat menjadi kolonel.

Di Afrika Selatan kesukaran makin hari makin bertambah. Hubungan antara pemerintah Inggris dan pemerintah Republik Transval telah memuncak pada titik perpecahan. Baden-Powell diperintahkan supaya membentuk dua batalyon pemburu berkuda dan terus berangkat ke Mafeking, sebuah kota ditengah-tengah Afrika Selatan. "siapa yang menduduki Mafeking, dialah yang berkuasa di Afrika Selatan" Ujar orang-orang penduduk asli yang terbukti benar juga.

Pengepungan Mafeking

Pearang pecah dan selama 217 hari, mulai tanggal 13 Oktober 1899. BP menduduki mafeking dalam pengepungan oleh musuh yang jumlahnya jauh lebih banyak, sampai akhirnya pasukan-pasukan yang datang memberi pertolongan dapat menerobos jalan pada tanggal 18 mei 1900.

Selama ini negeri inggris menanti hasilnya dengan rasa khawatir. Akhirnya, ketika datang berita : "Mafeking telah tertolong ", maka negeri itu sangatlah gembira. Carilah " Mafeking" dalam kamus bahasa inggrismu, maka kamu akan mendapatkan disampingnya sebuah kata yang tercipta dihari menggemparkan itu, dari nama kota di Afrika : "Maffick"---yang berarti "riot-like celebration" atau " huru-hara yang menggemparkan".

BP yang sekarang telah naik pangkat menjadi Mayor jenderal adalah seorang pahlawan bangsanya.

Kepanduan Dilahirkan

Pada usia 44, tahun 1901, ia kembali dari afrika Selatan ke Inggris sebagai seorang pahlawan. Penuh dengan kehormatan dan ternyata inilah yang menjadi keheranannya, bahwa terkenalnya sebagai perseorangan menyebabkan buku karangannya untuk orang-orang tentara yaitu "aids to scouting" atau "Pedoman untuk memandu" terkenal pula. Buku itu dipakai sebagai bacaan disekolah-sekolah khusus untuk anak laki-laki.

Disini BP menyadari suatu panggilan. Ia sadar bahwa disinilah ia mempunyai kesempatan untuk menolong kaum muda negaranya supaya tumbuh menjadi orang yang kuat.jika sebuah buku tentang praktek-praktek memandu bagi orang dewasa laki-laki saja dapat membuat anak-anak laki-laki tertarik serta mengilhami mereka, apalagi sebuah buku yang semata-mata ditulis bagi kaum muda itu sendiri.

ia mulai bekerja dengan mempraktekkan pengalaman-pengalamannya di India dan di Afrika, diantara orang-orang zulu da suku bangsa suku bangsa buas lainnya.Ia mengumpulkan suatu perpustakaan yang khusus dan membaca buku-buku mengenai latihan-latihan untuk anak laki-laki dari abad ke abad---dari anak-anak sparta, orang-orang Inggris zaman dahulu, orang-orang indian, sampai zaman kita sekarang ini.

Sedikit demi sedikit, serta dengan seksama BP mengembangkan ide-ide tentang kepramukaan. ia hendak meyakinkan, bahwa ide-idenya itu akan ada hasilnya juga.

Oleh karena itu pada musim panas tahun 1907, ia mengajak duapuluh orang anak laki-laki ke pulau Brownsea di pelabuhan Poole, Inggris untuk mengadakan perkemahan pramuka pertama yang pernah dilihat oleh dunia. Perkemahan itu terselenggara dengan hasil yang sangat baik.

"Scouting for Boys"

Dan kemudin, pada permulaan tahun 1908, ia menerbitkan buku pedoman untuk latihan kepramukaan, "Scouting for Boys", terdiri atas 6 bab, serta diberi ilustrasi lukisan-lukisannya sendiri dengan tidak membayangkan bahwa buku ini akan menimbulkan suatu gerakan yang mempengaruhi kaum muda diseluruh dunia.

Baru saja buku "Scouting for boys" muncul ditoko-toko buku dan kios-kios penjualan surat kabar, mulailah regu-regu dan pasukan-pasukan pramuka bertumbuhan----tidak saja di Inggris, tetapi juga diberbagai negara.

Kehidupan BP yang kedua

Gerakan ini makin hari makin berkembang dan pada tahun 1910 menjadi sedemikian luasnya, sehingga BP menyadari bahwa kepramukaan akan menjadi pekerjaannya selama hidup. Ia mempunyai pandangan dan keyakinan untuk menyadari bahwa ia akan lebih berjasa lagi bagi tanah airnya apabila ia melatih para kaum muda supaya menjadi warga negara utama, daripada melatih beberapa orang dewasa laki-laki guna kemungkinan berperang dimasa datang.

Oleh karena itu ia meletakkan jabatannya dalam ketentaraan dimana ia telah menjadi letnan Jenderal dan memulai "kehidupannya yang kedua", seperti ia menyebutkannya --- kehidupan pengabdiannya kepada dunia melalui kepramukaan.

Persaudaraan Sedunia

Pada tahun 1912 ia mengadakan perjalanan keliling dunia untuk menemui para pramuka di berbagai negara. Ini adalah permulaan Kepramukaan sebagai Persaudaraan Sedunia. Perang Dunia pertama meletus dan menghentikan pekerjaan ini untuk sementara, tetapi dengan berakhirnya permusuhan, pekerjaan ini dilanjutkan lagi, dan pada tahun 1920 para pramuka dari seluruh dunia berkumpul di London untuk mengikuti pertemuan pramuka internasional yang pertama --- Jambore Dunia Pertama.

Pada malam terakhir dari Jambore itu, yaitu pada tanggal 6 Agustus, BP diangkat menjadi "Chief Scout of the World", "Bapak Pramuka Sedunia" disambut dengan tepuk tangan yang riuh oleh anak-anak yang berkumpul.

Gerakan kepramukaan terus berkembang. Pada waktu gerakan ini mencapai usia duapuluh satu tahun, jadi ketika sudah menjadi "dewasa", jumlah anggotanya meningkat menjadi lebih dari dua juta orang, yang tersebar hampir di seluruh negara-negara beradab di muka bumi ini. Pada saat itu BP dianugerahi oleh rajanya, Raja George V, julukan Baron dengan nama Lord Baden Powell of Gilwell......Meskipun demikian, bagi setiap pramuka ia selalu tetap: "BP", Bapak Pramuka sedunia.

Jambore dunia yang pertama diikuti oleh Jambore-jambore yang lain----pada tahun 1924 di Denmark, pada tahun 1929 di Inggris, pada tahun 1933 di Hongaria, pada tahun 1937 di Netherlands. Pada setiap jambore itu Baden Powell adalah tokoh utama, disambut dengan gegap gempita oleh "anak laki-lakinya" kemanapun ia pergi.

Tetapi jambore itu hanya merupakan sebagian dari usaha ke arah Persaudaraan Kepramukaan Sedunia.BP sering kali bepergian untuk kepentingan kepramukaan. Ia selalu berkirim surat kepada para Pemimpin Pramuka di berbagai Negara dan terus menulis tentang kepramukaan, serta menghiasi karangan-karangan dan buku-bukunya dengan lukisannya sendiri.

Masa Tuanya BP

Akhirnya setelah usia delapan puluh tahun, kekuatannya mulai berkurang. Ia kembali ke Afrika yang dicintainya, dengan isterinya, Lady Baden-Powell, menjadi pembantunya yang bersemangat dalam segala usahanya dan dia sendiri adalah Ketua Gerakan Kepramukaan Putri Sedunia, suatu gerakan yang juga dimulai oleh Baden-Powell.

Mereka bertempat tinggal di Kenya, di suatu tempat yang tentram serta dengan pemandangan yang indah melalui hutan-hutan yang sangat luas, menuju puncak gunung Kenya yang tertutup salju.

Disanalah BP meninggal dunia pada tanggal 8 Januari 1941, sebulan lebih sedikit sebelum ulang tahunnya yang ke delapan puluh empat tahun.








Selengkapnya...

PESAN LORD BODEN-POWELL OF GILWELL YANG TERAKHIR

Para pramuka yang kucintai!

Jika kamu pernah melihat sandiwara "Peter Pan", maka kamu akan ingat mengapa Pemimpin Bajak laut selalu membuat pesan-pesan terakhirnya sebelum ia meninggal, karena ia takut tak akan sempat lagi mengeluarkan isi hatinya, kalau tibasaatnya ia menutup mata nantinya.

Demikianlah halnya dengan diriku. Meskipun waktu ini aku belum meninggal, namun saat itu akan tiba juga bagiku. Oleh karenanya aku ingin menyampaikan sekedar kata-kata perpisahan untuk minta diri kepadamu.

Ingatlah, bahwa ini adalah pesanku yang tekakhir bagimu. Oleh karena itu renungkanlah!

Saya telah memiliki kehidupan sangat bahagia dan harapanku mudah-mudahan kamu sekalian masing-masing juga mengenyam kebahagiaan dalam hidupmu seperti aku.

Saya yakin, bahwa Tuhan menciptakan kita dalam dunia yang bahagia ini untuk hidup berbahagia an bergembira. Kebahagiaan tidak timbul dari kekayaan, juga tidak dari jabatan yang menguntungkan ataupun dari kesenangan bagi diri sendiri. jalan menuju kebahagiaan ialah dengan membuat dirimu sehat dan kuat, lahir dan batin sejak kamu masih anak-anak, sehingga kamu dapat berguna bagi sesamamu dan dapat menikmati hidup jika kamu kelak telah dewasa.Usaha menyelidiki alam akan menimbulkan kesadaran dalam hatimu, betapa banyak keindahan dan keajaiban yang diciptakan Tuhan didunia ini supaya kamu dapat menikmatinya! Bersyukurlah dengan sesutu yang telah kamu dapatkan dan berbuatlah yang terbaik atas apa yang telah kau dapatkan.

Lebih baik melihat sesuatu dari sisi baiknya daripada sisi buruknya. caranya yang benar memperoleh kebahagiaan ialah dengan membahagiakan orang lain. berusahalah agar kamu dapat meninggalkan dunia ini dalam keadaan yang lebih baik daripada ketika kamu datang. dan ketika giliranmu untuk meniggalkan dunia ini, maka kamu akan meninggal dengan hati bahagia karena ketika masih hidup kamu tidak menyia-nyiakan waktumu, tetapi telah kamu gunakan dengan sebaik-baiknya. Sedialah dengan cara ini, untuk hidup lebih bahagia dan meninggal dengan bahagia pula. Letakkan niat ini senantiasa dalam janji / Satya Pramukamu, meskipun kamu sudah bukan anak-anak lagi, dan Tuhan akan selalu menganugerahi pertolongan kepadamu alam melaksanakan niatmu.

Temanmu,



Baden-Powell of Gilwell

(pesan ini ditemukan diantara kertas-kertas Baden-Powell, sesudah beliau meninggal pada tanggal 8 Januari 1941) Selengkapnya...

SUSUNAN PENGURUS MABICAB DAN KWARCAB KOTA METRO

SUSUNAN PENGURUS MABICAB DAN KWARCAB GERAKAN PRAMUKA KOTA METRO
MASA BAKTI 2009 - 2010
BERDASARKAN SURAT KEPUTUSAN KETUA KWARTIR DAERAH GERAKAN PRAMUKA LAMPUNG NOMOR : 004 TAHUN 2010

SUSUNAN PENGURUS MAJELIS PEMBIMBING CABANG GERAKAN PRAMUKA KOTA METRO
MASA BAKTI 2009 - 2010

KETUA : Walikota Metro

WAKIL KETUA : wakil Walikota Metro

SEKRETARIS : Sekretaris Daerah Kota Metro

ANGGOTA :
1. Seluruh Muspida Kota Metro
2. Asisten I, II, III Sekretaris Daerah Kota Metro
3. Seluruh Kepala badan / Dinas / Kantor Unit Satuan Kerja Se-Kota Metro



SUSUNAN PENGURUS KWARTIR CABANG GERAKAN PRAMUKA KOTA METRO
MASA BAKTI 2009 - 2010

KEUA : Drs. Sudarsono
WAKA I /BIDANG PEMBINAAN ANGGOTA MUDA : Dra. Purwaningsih
WAKA II /BIDANG PEMBINAAN ANGGOTA DEWASA : Drs. Suwarno
WAKA III/BIDANG ORGANISASI DAN HUKUM : Hi Herman Sismono, S.Sos M.AP
WAKA IV /BIDANG KEUANGAN, USAHA, SARANA DAN PRASARANA: Drs. R. Haru Nurdi
WAKA V /BIDANG PENGABDIAN MASYARAKAT DAN HUMAS : Drs. Sukino
SEKRETARIS / ANCUSET : Hi. Sugeng Siswoyo,S.Pd,M.M.Pd
WAKIL SEKRETARIS : Dedi Yunus
BENDAHARA : Syufni Haita, SE



Selengkapnya...

Sabtu, 13 Februari 2010

LEMBAGA PENDIDIKAN

Lembaga Pendidikan Pramuka
Lembaga Pendidikan Pramuka sering kita sebut dengan Lembaga Pendidikan Kader Gerakan Pramuka atau disingkat Lemdika. Lemdika merupakan Lembaga pendidikan bagian integral dari Kwartir.
Lemdika mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. penyelenggara dan pelaksana pendidikan dan pelatihan anggota dewasa;
b. pembinaan teknis tim pelatih dan anggota dewas
a yang telah diberi sertifikat SHB/SHL;
c. pembina perpustakaan;
Ketua Lemdika dipilih dari para Pelatih Pembina Pramuka, melalui musyawarah pelatih yang diselenggarakan sebelum Musyawarah. Ketua Lemdika terpilih sekaligus secara ex-officio merangkap menjadi Andalan Cabang urusan Pembinaan Anggota Dewasa.
Pada hakikatnya organisasi Lemdika bersifat organisasi kerangka yaitu organisasi yang secara harian ditangani oleh personel terbatas. Pada saat yang diperlukan Ketua Lemdika dapat memobilisasi para pelatih, Andalan Cabang, Pelatih Konsultan atau Pembantu Andalan di daerahnya untuk menyelenggarakan kursus, seminar, lokakarya atau pertemuan pakar lainnya. Administrasi rutin Lemdika bersandar pada Bagian Tata Usaha Kwartir. Dalam Strukturnya Ketua Lemdika bertangungjawab kepada Ketua Kwartirnya.
Organisasi dan Tata Kerja Lemdika diatur dengan Surat Keputusan tersendiri. Selengkapnya...

SATUAN BHAKTI HUSADA

SATUAN KARYA PRAMUKA BAKTI HUSADA
(SAKA BAKTI HUSADA)
Satuan Karya Pramuka (Saka) Bakti Husada adalah wadah pengembangan pengetahuan, pembinaan keterampilan, penambahan pengalaman dan pemberian kesempatan untuk membaktikan dirinya kepada masyarakat dalam bidang kesehatan.
Saka Bakti Husada diresmikan pada tanggal 17 Juli 1985, dengan dilantiknya Pimpinan Saka Bakti Husada Tingkat Nasional.
Tujuan dibentuknya Saka Bakti Husada adalah untuk mewujudkan kader pembangunan di bidang kesehatan, yang dapat membantu melembagakan norma hidup sehat bagi semua anggota Gerakan Pramuka dan masyarakat di lingkunganya.
Kegiatan kesakaan dilaksanakan di gugusdepan dan satuan karya Pramuka disesuaikan dengan usia dan kemampuan jasmani dan rohani peserta didik. Kegiatan pendidikan tersebut dilaksanakan sedapat-dapatnya dengan praktek berupa kegiatan nyata yang memberi kesempatan peserta didik untuk menerapkan sendiri pengetahuan dan kecakapannya dengan menggunakan perlengkapan yang sesuai dengan keperluannya.
Yang dapat menjadi anggota Saka Bakti Husada adalah :
• Pramuka penggalang, usia 14 tahun ke atas, yang sudah mencapai tingkat Penggalang Terap.
• Pemuda berusia 16-23 tahun, dengan syarat khusus
• Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega
• Pamong Saka dan Instruktur tetap.
Saka Bakti Husada meliputi 5 (lima) krida, yaitu :
1. Krida Bina Lingkungan Sehat
2. Krida Bina Keluarga Sehat
3. Krida Penanggulangan Penyakit
4. Krida Bina Gizi
5. Krida Bina Obat.
Krida Bina Lingkungan Sehat, terdiri atas 5 (lima) SKK :
1. SKK Penyehatan Perumahan
2. SKK Penyehatan Makanan dan Minuman
3. SKK Pengamanan Pestisida
4. SKK Pengawasan Kualitas Air
5. SKK Penyehatan Air.
Krida Bina Keluarga Sehat, terdiri atas 6 (enam) SKK :
1. SKK Kesehatan Ibu
2. SKK Kesehatan Anak
3. SKK Kesehatan Remaja
4. SKK Kesehatan Usia Lanjut
5. SKK Kesehatan Gigi dan Mulut
6. SKK Kesehatan Jiwa.
Krida Penanggulangan Penyakit, mempunyai 8 (delapan) SKK :
1. SKK Penanggulangan Penyakit Malaria
2. SKK Penanggulangan Penyakit Demam Berdarah
3. SKK Penanggulangan Penyakit Anjing Gila
4. SKK Penanggulangan Penyakit Diare
5. SKK Penanggulangan Penyakit TB. Paru
6. SKK Penanggulangan Penyakit Kecacingan
7. SKK Imunisasi
8. SKK Gawat Darurat.
Krida Bina Gizi, mempunyai 5 (lima) SKK :
1. SKK Perencanaan Menu
2. SKK Dapur Umum Makanan/Darurat
3. SKK UPGK dalam Pos Pelayanan Terpadu
4. SKK Penyuluh Gizi
5. SKK Mengenal Keadaan Gizi.
Krida Bina Obat, meliputi 5 (lima) SKK :
1. SKK Pemahaman Obat
2. SKK Taman Obat Keluarga
3. SKK Pencegahan dan Penanggulangan Penyalahgunaan Zat Adiktif
4. SKK Bahan Berbahaya bagi Kesehatan
5. SKK Pembinaan Kosmetik
Hasil yang diharapkan setelah mengikuti kegiatan Saka Bakti Husada adalah :
• Memiliki pengetahuan, keterampilan dan pengalaman di bidang Kesehatan
• Mampu dan mau menyebarluaskan informasi kesehatan kepada masyarakat, khususnya mengenai :
1. kesehatan lingkungan
2. kesehatan keluarga
3. penaggulangan berbagai penyakit
4. gizi
5. manfaat dan bahaya obat.
• Mampu memberikan latihan tentang kesehatan kepada para Pramuka di gugusdepan.
• Dapat menjadi contoh hidup sehat bagi masyarakat di lingkungannya
• Memiliki sikap dan perilaku hidup sehat yang lebih mantap. Selengkapnya...

DEWAN KERJA

Dewan Kerja

Dewan Kerja Pramuka
1. Dewan Kerja Pramuka adalah wadah pembinaan dan pengembangan kaderisasi kepemimpinan masa depan Gerakan Pramuka.

2. Dewan Kerja Pramuka merupakan bagian integral dari kwartir, berkedudukan sebagai badan kelengkapan kwartir yang diberi wewenang dan kepercayaan membantu kwartir menyusun kebijakan dan pengelolaan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega

3. Anggota Dewan Kerja Penegak dan Pandega Putera dan Puteri dalam jajaran kwartir dipilih oleh Musyawarah Penegak dan Pandega Putera dan Puteri jajaran kwartir yang bersangkutan kemudian disahkan dan dilantik oleh Ketua Kwartir yang bersangkutan. Masa bakti Dewan Kerja sama dengan masa bakti kwartirnya. Apabila Ketua Dewan Kerja Pramuka terpilih seorang putera, maka harus dipilih seorang puteri sebagai Wakil Ketua atau sebaliknya. Ketua dan Wakil Ketua Dewan Kerja Pramuka adalah ex-officio anggota kwartir/andalan.
4. - Tingkat Nasional disebut Dewan Kerja Nasional ( DKN )
- Tingkat Daerah disebut Dewan Kerja Daerah ( DKD )
- Tingkat Cabang disebut Dewan Kerja Cabang ( DKC )
- Tingkat Ranting disebut Dewan Kerja Ranting ( DKR )
5. Fungsi dan Tata kerja Dewan Kerja diatur dalam Surat Keputusan tersendiri. Selengkapnya...

SEKILAS ORGANISASI

Visi, Misi dan Strategi Kepengurusan
Kwarnas Gerakan Pramuka Masa Bakti 2003-2008
VISI
"Gerakan Pramuka sebagai wadah pilihan utama dan solusi handal masalah-masalah kaum muda".
MISI
1. Mempramukakan kaum muda. Yang dimaksud dengan mempramukakan tidak berarti bahwa seluruh kaum muda itu dimasukkan sebagai anggota Gerakan Pramuka tetapi lebih pada tataran jiwa dan prilaku kaum muda yang sesuai dengan pramuka sebagai bagian dari masyarakat indonesia.
2. Membina anggota yang berjiwa dan berwatak Pramuka, berlandaskan iman dan taqwa (Imtaq) serta selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek). Bahwa semua sendi program pendidikan yang dilaksanakan Gerakan Pramuka harus dilandaskan pada Iman dan taqwa dan selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga apapun yang dilakukan perlu mengikuti perkembangan yang disesuaikan dengan kebutuhan pada eranya.
3. Membentuk kader bangsa patriot pembangunan yang memiliki jiwa bela negara. Gerakan pramuka memiliki salah satu tugas yakni menyiapkan kader bangsa sehingga diperlukan adanya pendidikan yang khusus. Untuk itu, karena disadari bahwa perlunya pendidikan bela negara sebagai bagian dari kebutuhan bangsa dan negara.
4. Menggerakkan anggota dan organisasi Gerakan Pramuka agar peduli dan tanggap terhadap masalah-masalah kemasyarakatan. Hal ini dilakukan untuk memantapkan jati diri Gerakan Pramuka melalui kode kehormatannya dan sekaligus sebagai pencerminan anggota Pramuka yang tanggap terhadap permasalahan pada lingkungan sekitarnya.
STRATEGI
1. Meningkatkan citra Pramuka. Hal ini diperlukan untuk dapat lebih dipahami dan sekaligus diminati oleh kaum muda untuk dapat ikut berpartisipasi didalamnya dan sekaligus dapat menjawab tantangan dan permasalahan yang dihadapi secara internal dan eksternal Gerakan Pramuka.
2. Mengembangkan kegiatan kepramukaan yang sesuai karakteristik dan minat kaum muda. Hal ini diperlukan karena Gerakan Pramuka pada hakekatnya kegiatan kaum muda yang memiliki karakteritik dan minat yang khas, dan sekaligus sebagai motivasi bagi anggota Pramuka dalam mengisi diri untuk selanjutnya dikembangkan melalui program Pramuka peduli sebagai bagian dari penjabaran program Pramuka secara menyeluruh.
3. Mengembangkan program Pramuka Peduli. Bahwa program kegiatan Pramuka Peduli, dimaksudkan untuk menciptakan kader yang memiliki watak dan jiwa patriotisme, memiliki integritas, moralitas dan ketrampilan sebagai bekal bagi kader Pramuka yang juga diarahkan pada pemantapan Pramuka sebagai kader bangsa.
4. Memantapkan organisasi, kepemimpinan dan sumberdaya Pramuka. Bahwa untuk meningkatkan peran dan fungsi organisasi secara struktural diperlukan adanya konsolidasi yang baik dan teratur dan mendapatkan penyegaran organisasi sehingga dengan sendirinya akan berpengaruh pada kepemimpinan dan kesiapan sumber daya pramuka.
Rumusan visi, misi dan strategi Kwartir Nasional Gerakan Pramuka masa bakti 2003 ? 2008 menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari hasil keputusan Musyawarah Nasional 2003. Selengkapnya...

Scout Executives Learn Management Principles

Pramuka-On line, Bangladesh.

Scout Executives from different national Scout organizations in the Asia-Pacific Region are now in Bangladesh for the 48th APR Basic Management Course at the National Scout Training Center in Gazipur District.

This course, which is now running from 2 to 16 February 2010, is based on a two-week syllabus designed to equip participants with management principles. The course focuses on various Scouting elements in the area of management. So in the coming days, discussions will evolve on strategic management, human relations in an organization, conflict management, PR and media relations, events management, among others.

The course was inaugurated by Mr Abul Alam Md Shahid Khan, Vice President of Bangladesh Scouts and Secretary of Primary and Mass Education of the Peoples Republic of Bangladesh. Also present were Mr Janaprith Fernando, APR Management Sub-Committee Chairman; Regional Director Abdullah Rasheed and Md Mozzamil Haque, Bangladesh Scouts acting Chief Commissioner.

At the initial integration session, Regional Scout Committee Vice-Chairman Prakorb Mukura spoke before the 38 participants from Bangladesh, India, Indonesia, Mongolia, Nepal, Pakistan, Philippines, Singapore, Sri Lanka and Thailand and expressed his hope that every strategy they will learn from this course will translate into practice in their Scout associations.





Selengkapnya...

Curitiba prepares to Host the World Conference

Pramuka-On Line, Curitiba February 4, 2010.


A delegation of the World Scout Committee and the World Scout Bureau arrived in Curitiba, Brazil on February 1st to meet the 39th World Scout Conference organizing Committee. John Neysmith, Member of the World Scout Committee, Luc Panissod Secretary General of WOSM and members of the delegation visited the the totality of the sites that will host the delegates of the 160 National Scout Organization, in January 2011.
For the comfort of the participants and to assure the quality of the meeting, Paulo Salamuni, President of the Organizing Committee and his team have chosen locations that symbolise the economic and cultural boom of the capital of the state of Parana. The convention center Estacao Embratel will be the main location of the conference. Participants will be able to lodge in hotels only a short distance away from the center or a few bus stops away.
Oscar Palmquist, member of the World Scout Committee, a Curitiba native, and Jose Maria Silva are facilitating the meeting with the volunteers and professionals of the Brazilian Scout Union. For months now, teams of experts have been recruited to systematically tackle all eventual obstacles that may arise, so as to ensure the successful planning of the conference. (http://www.scout.org) Selengkapnya...

Preparation for the up coming Youth Forum

Pramuka-On line, February 5th 2010.


After a stop in Curitiba, four youth advisors of the World Scout Committee, arrived yesterday evening in Blumenau, where the 11th Youth Forum will take place.

Their task is to prepare the content of the forum. They are accompanied by Mario Diaz Martinez, Vice Chairman of the World Scout Committee and Ricardo Struber, Forum Director. They are assisted by staff from the World Scout Bureau who will supervise questions related to the programme and logistics. On Thursday, during the meeting with the President of the Municipal Parliament of Curitiba, Mario Diaz insisted on the fact that education in favor of youth constitutes the best investment for the future.



Selengkapnya...

Presiden SBY Akan Buka Perkemahan Pramuka di Aceh

Bottom of Form

Pramuka-On line, Jakarta 5 Februari 2010

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dijadwalkan akan membuka Perkemahan Pramuka Wirakarya Nasional 2010 di Banda Aceh. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada 22-29 November mendatang, merupakan kegiatan reguler Pramuka pertama yang diadakan di Aceh. Kepastian kehadiran Presiden SBY tersebut disampaikan Ketua Kwartir Daerah (Kwarda) Pramuka Aceh yang juga Wakil Gubernur (Wagub), Muhammad Nazar seusai presentasi rencana Perkemahan Wirakarya di hadapan Pengurus Kwartis Nasional (Kwarnas) Pramuka, di Gedung Pramuka Gambir, Jakarta, Kamis (4/2).

Hadir dalam presentasi itu Ka Kwarnas Pramuka Prof dr Azrul Azwar dan sejumlah penguruh Kwarnas. Saat presentaasi, Muhammad Nazar didampingi pengurus Kwarda Pramuka Aceh, Azhari Basyar, Jufrie, dan Anas M Adam. Sepanjang sejarah kepramukaan di Aceh, menurut Muhammad Nazar, baru kali ini event perkemahan Wirakarya Pramuka Nasional berlangsung di Aceh. Aceh dipercaya sebagai tuan rumah setelah disepakati dalam musyawarah nasional Pramuka tahun lalu, sebut Muhammad Nazar.

Perkemahan Wirakarya tersebut akan diikuti lebih dari 10 ribu pandu Pramuka dari seluruh Indonesia, negara Asean dan Timur Tengah. Kegiatan akan difokuskan kepada pengabdian masyarakat yang dilaksanakan selama satu pekan dalam berbagai bentuk kegiatan, antara lain kegiatan: gampong bersih,gerakan cinta kebersihan di dayah dan tempat-tempat pendidikan serta rumah ibadah, gerakan cinta lingkungan berupa penanaman pohon, gerakan ekonomi pariwisata dan lain-lain.

Untuk menyambut rencana kegiatan berskala nasional dan internasional itu, Wagub Nazar mengatakan akan dipersiapakan fasilitas infrastruktur, tempat perkemahan, sanitasi dan sebagainya. Selama ini Aceh belum memiliki fasilitas dan infrastruktur memadai untuk menyelenggarakan kegiatan perkemahan secara nasional. Karena itu kita harapkan Pemerintah Aceh melalui APBA dapat mengalokasikan anggaran untuk kepentinagn ini sebut Muhammad Nazar.

Pramuka Aceh dalam beberapa tahun terakhir berhasil meraih berbagai prestasi dan penghargaan baik dalam forum Pramuka Nasional maupun internasional. Dua bulan silam, kontingen Pramuka Aceh mendapatkan dua penghargaan Asia Pasifik dari lima penghargaan yang diperebutkan. Kegiatan Pramuka di Aceh sangat menonjol pasca konflik dan tsunami. Kita ingin meningkatkan di bidang kepramukaan sebagai salah satu wadah pendidikan bagi remaja dan pemuda sebut Nazar. (Sumber Berita:http://serambinews.com)





Selengkapnya...

WORKSHOP WAJANBOLIC PADA JAMBOREE PEMUDA INDONESIA 2008

Pramuka Online,Jakarta.
Berdekatan dengan Kegiatan Asean Scout Jamboree (18-26 Oktober 2008), di Cibubur, juga akan berlangsung kegiatan Jamboree Pemuda Indonesia (25-28 Oktober 2008) yang diselenggarakan oleh sinergi Depdiknas, Kemenegpora, Dephut, Depkominfo, dan Gerakan Pramuka, dengan Salah satu Mata Acara Jamboree adalah Workshop �keterampilan teknis pembuatan jaringan internet desa dengan teknologi tepat guna wajanbolik� direplikasikan dan ditularkan kepada para pemuda yang akan berkarya bhakti di perdesaan seluruh Indonesia. Menurut Ka Bambang (Direktur Pemberdayaan Telematika Depkominfo) mengatakan bahwa melalui sharing informasi, diketahui bahwa model teknologi wajanbolik sudah di workshopkan secara diberbagai kesempatan (peringatan Sewindu Milist Jardiknas bahkan dengan peserta 507 orang di Malang, jawa Timur) dan Direktorat Pemberdayaan Telematika bersama Combine Resource Org, Yogyakarta juga mengimplementasikan di desa Tembi, Kecamatan Timbulharjo, kabupaten Bantul pada April lalu yang mengawinkan internet dengan radio komunitas Angkringan; Workshop dan hasil kegiatan Angkringan tsb, dalam waktu dekat akan dipaparkan pada First Internasional Open Source and Open Content Simposium di Bali, yang dikelola oleh Universitas Gunadarma; Oleh sebab itu, ditambahkan menurut Ka Daulay dan Ka Arif, dinilai cukup memadai apabila dengan estimasi peserta 200 orang, dari 1200 peserta jambore Pemuda Indonesia, bersama Panitia Jamboree direncanakan akan dilakukan Workshop Wajanbolic pada tanggal 26 Oktober mulai pukul 13.00-selesai di Wiladatika Cibubur, dengan dukungan kerjasama Combine Resource Org. Yagyakarta dan Komunitas Muda Telematika Indonesia (KOMTI) yang didukung oleh Tim Teknis PINTAR (Pusat Inkubasi Teknologi Informasi dan Komunikasi Gerakan Pramuka).
Ditambahkan oleh Ka Bambang, Selain pembekalan keterampilan, dukungan lainnya dari segenap jajaran Depkominfo adalah materi diseminasi informasi, baik cetakan, rekaman audio maupun bahan kontak lain. Sebagai catatan, melalui Setditjen Aptel telah disiapkan Buku UU ITE, Booklet Kampanye Internet Sehat dan Panduan Pengelolaan Wartel-Warnet.

Peserta terdiri dari peserta jambore yang mendaftarkan diri kepada panitia. Untuk alasan efektifitas kegiatan, peserta akan dibatasi maksimal sebanyak 200 orang dan dibagi dalam kelompok guna memudahkan proses pembelajran dan alih keterampilan. Persyaratan peserta minimal berpendidikan setingkat Sarjana muda dari berbagai bidang/ jurusan, berminat dalam bidang Telematika/ Teknologi Informasi dan Komunikasi serta memiliki semangat Relawan.

Menurut Kak Ahmad hadi Hardilani (Diddoy), Ketua Umum Komunitas Muda Telematika Indonesia, yang juga Kepala PINTAR, mengatakan bahwa pasca mengikuti workshop/ pelatihan, para peserta diharapkan bersedia untuk menularkan pengetahuan / keterampilannya di daerah kerja Bhakti Pemuda dan juga kelak sekembali di tempat asal.

Materi workshop yang akan disampaikan adalah Strategi dan metoda Pemberdayaan Telematika, Berbagi pengalaman dalam mengembangkan internet murah di perdesaaan, dan Simulasi pembuatan dan pemanfaatan antena wajanbolic. Saat ini Tim Teknis sedang menyiapkan lebih dari 40 set bahan praktek wajanbolic, yang terdiri dari wajan, pipa paralon, usb wifi, kabel, dan sebagainya.

Selamat berworkhsop para pemuda, selamat hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober 2008. (av/de/faj/bsp/all)



Selengkapnya...

SEJARAH GERAKAN PRAMUKA

Sejarah Gerakan Pramuka Di Indonesia

Masa Hindia Belanda
Kenyataan sejarah menunjukkan bahwa pemuda Indonesia mempunyai saham besar dalam pergerakan perjuangan kemerdekaan Indonesia serta ada dan berkembangnya pendidikan kepramukaan nasional Indonesia. Dalam perkembangan pendidikan kepramukaan itu tampak adanya dorongan dan semangat untuk bersatu, namun terdapat gejala adanya berorganisasi yang Bhinneka.

Organisasi kepramukaan di Indonesia dimulai oleh adanya cabang "Nederlandse Padvinders Organisatie" (NPO) pada tahun 1912, yang pada saat pecahnya Perang Dunia I memiliki kwartir [[besar sendiri serta kemudian berganti nama menjadi "Nederlands-Indische Padvinders Vereeniging" (NIPV) pada tahun 1916.

Organisasi Kepramukaan yang diprakarsai oleh bangsa Indonesia adalah Javaanse Padvinders Organisatie; berdiri atas prakarsa S.P. Mangkunegara VII pada tahun 1916.

Kenyataan bahwa kepramukaan itu senapas dengan pergerakan nasional, seperti tersebut di atas dapat diperhatikan pada adanya "Padvinder Muhammadiyah" yang pada 1920 berganti nama menjadi "Hisbul Wathon" (HW); "Nationale Padvinderij" yang didirikan oleh Budi Utomo; Syarikat Islam mendirikan "Syarikat Islam Afdeling Padvinderij" yang kemudian diganti menjadi "Syarikat Islam Afdeling Pandu" dan lebih dikenal dengan SIAP, Nationale Islamietishe Padvinderij (NATIPIJ) didirikan oleh Jong Islamieten Bond (JIB) dan Indonesisch Nationale Padvinders Organisatie (INPO) didirikan oleh Pemuda Indonesia.

Hasrat bersatu bagi organisasi kepramukaan Indonesia waktu itu tampak mulai dengan terbentuknya PAPI yaitu "Persaudaraan Antara Pandu Indonesia" merupakan federasi dari Pandu Kebangsaan, INPO, SIAP, NATIPIJ dan PPS pada tanggal 23 Mei 1928.

Federasi ini tidak dapat bertahan lama, karena niat adanya fusi, akibatnya pada 1930 berdirilah Kepanduan Bangsa Indonesia (KBI) yang dirintis oleh tokoh dari Jong Java Padvinders/Pandu Kebangsaan (JJP/PK), INPO dan PPS (JJP-Jong Java Padvinderij); PK-Pandu Kebangsaan).

PAPI kemudian berkembang menjadi Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia (BPPKI) pada bulan April 1938.

Antara tahun 1928-1935 bermuncullah gerakan kepramukaan Indonesia baik yang bernafas utama kebangsaan maupun bernafas agama. kepramukaan yang bernafas kebangsaan dapat dicatat Pandu Indonesia (PI), Padvinders Organisatie Pasundan (POP), Pandu Kesultanan (PK), Sinar Pandu Kita (SPK) dan Kepanduan Rakyat Indonesia (KRI). Sedangkan yang bernafas agama Pandu Ansor, Al Wathoni, Hizbul Wathon, Kepanduan Islam Indonesia (KII), Islamitische Padvinders Organisatie (IPO), Tri Darma (Kristen), Kepanduan Azas Katholik Indonesia (KAKI), Kepanduan Masehi Indonesia (KMI).

Sebagai upaya untuk menggalang kesatuan dan persatuan, Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia BPPKI merencanakan "All Indonesian Jamboree". Rencana ini mengalami beberapa perubahan baik dalam waktu pelaksanaan maupun nama kegiatan, yang kemudian disepakati diganti dengan "Perkemahan Kepanduan Indonesia Oemoem" disingkat PERKINO dan dilaksanakan pada tanggal 19-23 Juli 1941 di Yogyakarta.

Masa Bala Tentara Dai Nippon
"Dai Nippon" ! Itulah nama yang dipakai untuk menyebut Jepang pada waktu itu. Pada masa Perang Dunia II, bala tentara Jepang mengadakan penyerangan dan Belanda meninggalkan Indonesia. Partai dan organisasi rakyat Indonesia, termasuk gerakan kepramukaan, dilarang berdiri. Namun upaya menyelenggarakan PERKINO II tetap dilakukan. Bukan hanya itu, semangat kepramukaan tetap menyala di dada para anggotanya.

Masa Republik Indonesia
Sebulan sesudah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, beberapa tokoh kepramukaan berkumpul di Yogyakarta dan bersepakat untuk membentuk Panitia Kesatuan Kepanduan Indonesia sebagai suatu panitia kerja, menunjukkan pembentukan satu wadah organisasi kepramukaan untuk seluruh bangsa Indonesia dan segera mengadakan Konggres Kesatuan Kepanduan Indonesia.

Kongres yang dimaksud, dilaksanakan pada tanggal 27-29 Desember 1945 di Surakarta dengan hasil terbentuknya Pandu Rakyat Indonesia. Perkumpulan ini didukung oleh segenap pimpinan dan tokoh serta dikuatkan dengan "Janji Ikatan Sakti", lalu pemerintah RI mengakui sebagai satu-satunya organisasi kepramukaan yang ditetapkan dengan keputusan Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan No.93/Bag. A, tertanggal 1 Februari 1947.

Tahun-tahun sulit dihadapi oleh Pandu Rakyat Indonesia karena serbuan Belanda. Bahkan pada peringatan kemerdekaan 17 Agustus 1948 waktu diadakan api unggun di halaman gedung Pegangsaan Timur 56, Jakarta, senjata Belanda mengancam dan memaksa Soeprapto menghadap Tuhan, gugur sebagai Pandu, sebagai patriot yang membuktikan cintanya pada negara, tanah air dan bangsanya. Di daerah yang diduduki Belanda, Pandu Rakyat dilarang berdiri,. Keadaan ini mendorong berdirinya perkumpulan lain seperti Kepanduan Putera Indonesia (KPI), Pandu Puteri Indonesia (PPI), Kepanduan Indonesia Muda (KIM).

Masa perjuangan bersenjata untuk mempertahankan negeri tercinta merupakan pengabdian juga bagi para anggota pergerakan kepramukaan di Indonesia, kemudian berakhirlah periode perjuangan bersenjata untuk menegakkan dan mempertahakan kemerdekaan itu, pada waktu inilah Pandu Rakyat Indonesia mengadakan Kongres II di Yogyakarta pada tanggal 20-22 Januari 1950.

Kongres ini antara lain memutuskan untuk menerima konsepsi baru, yaitu memberi kesempatan kepada golongan khusus untuk menghidupakan kembali bekas organisasinya masing-masing dan terbukalah suatu kesempatan bahwa Pandu Rakyat Indonesia bukan lagi satu-satunya organisasi kepramukaan di Indonesia dengan keputusan Menteri PP dan K nomor 2344/Kab. tertanggal 6 September 1951 dicabutlah pengakuan pemerintah bahwa Pandu Rakyat Indonesia merupakan satu-satunya wadah kepramukaan di Indonesia, jadi keputusan nomor 93/Bag. A tertanggal 1 Februari 1947 itu berakhir sudah.

Mungkin agak aneh juga kalau direnungi, sebab sepuluh hari sesudah keputusan Menteri No. 2334/Kab. itu keluar, maka wakil-wakil organi-sasi kepramukaan menga-dakan konfersensi di Ja-karta. Pada saat inilah tepatnya tanggal 16 September 1951 diputuskan berdirinya Ikatan Pandu Indonesia (IPINDO) sebagai suatu federasi.

Pada 1953 Ipindo berhasil menjadi anggota kepramukaan sedunia
Ipindo merupakan federasi bagi organisasi kepramukaan putera, sedangkan bagi organisasi puteri terdapat dua federasi yaitu PKPI (Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia) dan POPPINDO (Persatuan Organisasi Pandu Puteri Indonesia). Kedua federasi ini pernah bersama-sama menyambut singgahnya Lady Baden-Powell ke Indonesia, dalam perjalanan ke Australia.

Dalam peringatan Hari Proklamasi Kemerdekaan RI yang ke-10 Ipindo menyelenggarakan Jambore Nasional, bertempat di Ragunan, Pasar Minggu pada tanggal 10-20 Agustus 1955, Jakarta.

Ipindo sebagai wadah pelaksana kegiatan kepramukaan merasa perlu menyelenggarakan seminar agar dapat gambaran upaya untuk menjamin kemurnian dan kelestarian hidup kepramukaan. Seminar ini diadakan di Tugu, Bogor pada bulan Januari 1957.

Seminar Tugu ini meng-hasilkan suatu rumusan yang diharapkan dapat dijadikan acuan bagi setiap gerakan kepramukaan di Indonesia. Dengan demikian diharapkan ke-pramukaan yang ada dapat dipersatukan. Setahun kemudian pada bulan Novem-ber 1958, Pemerintah RI, dalam hal ini Departemen PP dan K mengadakan seminar di Ciloto, Bogor, Jawa Barat, dengan topik "Penasionalan Kepanduan".

Kalau Jambore untuk putera dilaksanakan di Ragunan Pasar Minggu-Jakarta, maka PKPI menyelenggarakan perkemahan besar untuk puteri yang disebut Desa Semanggi bertempat di Ciputat. Desa Semanggi itu terlaksana pada tahun 1959. Pada tahun ini juga Ipindo mengirimkan kontingennya ke Jambore Dunia di MT. Makiling Filipina.

Nah, masa-masa kemudian adalah masa menjelang lahirnya Gerakan Pramuka.
Kelahiran gerakan Pramuka

Latar Belakang Lahirnya Gerakan Pramuka
Gerakan Pramuka lahir pada tahun 1961, jadi kalau akan menyimak latar belakang lahirnya Gerakan Pramuka, orang perlu mengkaji keadaan, kejadian dan peristiwa pada sekitar tahun 1960.

Dari ungkapan yang telah dipaparkan di depan kita lihat bahwa jumlah perkumpulan kepramukaan di Indonesia waktu itu sangat banyak. Jumlah itu tidak sepandan dengan jumlah seluruh anggota perkumpulan itu.

Peraturan yang timbul pada masa perintisan ini adalah Ketetapan MPRS Nomor II/MPRS/1960, tanggal 3 Desember 1960 tentang rencana pembangunan Nasional Semesta Berencana. Dalam ketetapan ini dapat ditemukan Pasal 330. C. yang menyatakan bahwa dasar pendidikan di bidang kepanduan adalah Pancasila. Seterusnya penertiban tentang kepanduan (Pasal 741) dan pendidikan kepanduan supaya diintensifkan dan menyetujui rencana Pemerintah untuk mendirikan Pramuka (Pasal 349 Ayat 30). Kemudian kepanduan supaya dibebaskan dari sisa-sisa Lord Baden Powellisme (Lampiran C Ayat 8).

Ketetapan itu memberi kewajiban agar Pemerintah melaksanakannya. Karena itulah Pesiden/Mandataris MPRS pada 9 Maret 1961 mengumpulkan tokoh-tokoh dan pemimpin gerakan kepramukaan Indonesia, bertempat di Istana Negara. Hari Kamis malam itulah Presiden mengungkapkan bahwa kepanduan yang ada harus diperbaharui, metode dan aktivitas pendidikan harus diganti, seluruh organisasi kepanduan yang ada dilebur menjadi satu yang disebut Pramuka. Presiden juga menunjuk panitia yang terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Menteri P dan K Prof. Prijono, Menteri Pertanian Dr.A. Azis Saleh dan Menteri Transmigrasi, Koperasi dan Pembangunan Masyarakat Desa, Achmadi. Panitia ini tentulah perlu sesuatu pengesahan. Dan kemudian terbitlah Keputusan Presiden RI No.112 Tahun 1961 tanggal 5 April 1961, tentang Panitia Pembantu Pelaksana Pembentukan Gerakan Pramuka dengan susunan keanggotaan seperti yang disebut oleh Presiden pada tanggal 9 Maret 1961.

Ada perbedaan sebutan atau tugas panitia antara pidato Presiden dengan Keputusan Presiden itu.

Masih dalam bulan April itu juga, keluarlah Keputusan Presiden RI Nomor 121 Tahun 1961 tanggal 11 April 1961 tentang Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka. Anggota Panitia ini terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Prof. Prijono, Dr. A. Azis Saleh, Achmadi dan Muljadi Djojo Martono (Menteri Sosial).

Panitia inilah yang kemudian mengolah Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, sebagai Lampiran Keputusan Presiden R.I Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961 tentang Gerakan Pramuka.

Kelahiran Gerakan Pramuka
Gerakan Pramuka ditandai dengan serangkaian peristiwa yang saling berkaitan yaitu :
1. Pidato Presiden/Mandataris MPRS dihadapan para tokoh dan pimpinan yang mewakili organisasi kepanduan yang terdapat di Indonesia pada tanggal 9 Maret 1961 di Istana Negara. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI TUNAS GERAKAN PRAMUKA

Diterbitkannya Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961, tentang Gerakan Pramuka yang menetapkan Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya organisasi kepanduan yang ditugaskan menyelenggarakan pendidikan kepanduan bagi anak-anak dan pemuda Indonesia, serta mengesahkan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka yang dijadikan pedoman, petunjuk dan pegangan bagi para pengelola Gerakan Pramuka dalam menjalankan tugasnya. Tanggal 20 Mei adalah; Hari Kebangkitan Nasional, namun bagi Gerakan Pramuka memiliki arti khusus dan merupakan tonggak sejarah untuk pendidikan di lingkungan ke tiga. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PERMULAAN TAHUN KERJA.

Pernyataan para wakil organisasi kepanduan di Indonesia yang dengan ikhlas meleburkan diri ke dalam organisasi Gerakan Pramuka, dilakukan di Istana Olahraga Senayan pada tanggal 30 Juli 1961. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI IKRAR GERAKAN PRAMUKA.

2. Pelantikan Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari di Istana Negara, diikuti defile Pramuka untuk diperkenalkan kepada masyarakat yang didahului dengan penganugerahan Panji-Panji Gerakan Pramuka, dan kesemuanya ini terjadi pada tanggal pada tanggal 14 Agustus 1961. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PRAMUKA.

Gerakan Pramuka Diperkenalkan
Pidato Presiden pada tanggal 9 Maret 1961 juga menggariskan agar pada peringatan Proklamasi Kemerdekaan RI Gerakan Pramuka telah ada dan dikenal oleh masyarakat. Oleh karena itu Keppres RI No.238 Tahun 1961 perlu ada pendukungnya yaitu pengurus dan anggotanya.

Menurut Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, pimpinan perkumpulan ini dipegang oleh Majelis Pimpinan Nasional (MAPINAS) yang di dalamnya terdapat Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dan Kwartir Nasional Harian.

Badan Pimpinan Pusat ini secara simbolis disusun dengan mengambil angka keramat 17-8-"45, yaitu terdiri atas Mapinas beranggotakan 45 orang di antaranya duduk dalam Kwarnas 17 orang dan dalam Kwarnasri 8 orang.

Namun demikian dalam realisasinya seperti tersebut dalam Keppres RI No.447 Tahun 1961, tanggal 14 Agustus 1961 jumlah anggota Mapinas menjadi 70 orang dengan rincian dari 70 anggota itu 17 orang di antaranya sebagai anggota Kwarnas dan 8 orang di antara anggota Kwarnas ini menjadi anggota Kwarnari.

Mapinas diketuai oleh Dr. Ir. Soekarno, Presiden RI dengan Wakil Ketua I, Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Wakil Ketua II Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh.

Sementara itu dalam Kwarnas, Sri Sultan Hamengku Buwono IX menjabat Ketua dan Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh sebagai Wakil Ketua merangkap Ketua Kwarnari.

Gerakan Pramuka secara resmi diperkenalkan kepada seluruh rakyat Indonesia pada tanggal 14 Agustus 1961 bukan saja di Ibukota Jakarta, tapi juga di tempat yang penting di Indonesia. Di Jakarta sekitar 10.000 anggota Gerakan Pramuka mengadakan Apel Besar yang diikuti dengan pawai pembangunan dan defile di depan Presiden dan berkeliling Jakarta.

Sebelum kegiatan pawai/defile, Presiden melantik anggota Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari, di Istana negara, dan menyampaikan anugerah tanda penghargaan dan kehormatan berupa Panji Gerakan Kepanduan Nasional Indonesia (Keppres No.448 Tahun 1961) yang diterimakan kepada Ketua Kwartir Nasional, Sri Sultan Hamengku Buwono IX sesaat sebelum pawai/defile dimulai.

Peristiwa perkenalan tanggal 14 Agustus 1961 ini kemudian dilakukan sebagai HARI PRAMUKA yang setiap tahun diperingati oleh seluruh jajaran dan anggota Gerakan Pramuka.(sumber berita www.fauzi bowo)



Selengkapnya...

KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA - INDONESIAN SCOUT

Bottom of Form

Sekolah Harus Aktifkan Pramuka

Pramuka-On line, 04 Feb 2010

Pada era 1970-an dan 1980-an, para siswa sekolah merasa bangga bila mengenakan seragam Pramuka. Mereka juga aktif mengikuti kegiatan kepramukaan baik yang dilaksanakan pihak sekolah atau dinas pendidikan setempat. Tak hanya itu, anggota Pramuka akan merasa lebih bangga lagi jika terpilih mewakili kabupaten atau provinsi mengikuti jambore nasional. Saat itu dunia kepanduan menjadi dambaan para pelajar.

Ketika memasuki era reformasi, gerakan dan kegiatan Pramuka secara perlahan dijauhi para pelajar. Pada hari tertentu, para pelajar memang diwajibkan mengenakan seragam Pramuka dan atributnya. Namun mereka sebenarnya kurang memahami dan mencintai Pramuka.

Tak pelak lagi, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sempat menyatakan keprihatinannya dengan kondisi Gerakan Pramuka Indonesia. Berhubungan dengan itu, Presiden meminta Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) untuk revitalisasi gerakan Pramuka. Pada Kabinet Indonesia Bersatu II, Menteri Pemuda dan Olahraga (Mepora) Andi Mallarangeng menegaskan bahwa program kerja 100 harinya, salah satunya merevitalisasi Pramuka.

Terkait hal itu, Menpora terus memberi perhatian serius gerakan Pramuka. Menpora telah mengunjungi sejumlah kwartir daerah Pramuka di beberapa provinsi. Bahkan ia juga langsung terlibat dan mengunjungi para anggota Pramuka Indonesia yang tengah mengikuti the 26th Asia Pacific Jamboree di Los Banos Philippines, bulan lalu. Menpora mengakui saat ini ada kesan kegiatan Pramuka dinilai jadul, tidak keren, dan tidak menarik. Padahal gerakan pramuka sangat luar biasa untuk pengembangan jati diri anak muda katanya.

Sudah saatnya, tegas Menpora, Gerakan Pramuka dihidupkan lagi di sekolah-sekolah. Para siswa diajak untuk mengikuti latihan dan kegiatan Pramuka. Agar kegiatan Pramuka lebih menarik, ia meminta Kwartir Gerakan Pramuka membuat modul yang menarik. Kegiatan Pramuka harus sesuai minat dan kesenangan para siswa sekarang kata Menpora. Ia meminta kwartir daerah Pramuka yang kurang aktif perlu melakukan reorganisasi.
(Sumber Berita:http//bataviase.co.id)

Selengkapnya...

Kwartir Nasional Gerakan Pramuka - Indonesian Scout

Sekolah Harus Aktifkan Pramuka

Pramuka-On line, 04 Feb 2010

Pada era 1970-an dan 1980-an, para siswa sekolah merasa bangga bila mengenakan seragam Pramuka. Mereka juga aktif mengikuti kegiatan kepramukaan baik yang dilaksanakan pihak sekolah atau dinas pendidikan setempat. Tak hanya itu, anggota Pramuka akan merasa lebih bangga lagi jika terpilih mewakili kabupaten atau provinsi mengikuti jambore nasional. Saat itu dunia kepanduan menjadi dambaan para pelajar.

Ketika memasuki era reformasi, gerakan dan kegiatan Pramuka secara perlahan dijauhi para pelajar. Pada hari tertentu, para pelajar memang diwajibkan mengenakan seragam Pramuka dan atributnya. Namun mereka sebenarnya kurang memahami dan mencintai Pramuka.

Tak pelak lagi, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sempat menyatakan keprihatinannya dengan kondisi Gerakan Pramuka Indonesia. Berhubungan dengan itu, Presiden meminta Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) untuk revitalisasi gerakan Pramuka. Pada Kabinet Indonesia Bersatu II, Menteri Pemuda dan Olahraga (Mepora) Andi Mallarangeng menegaskan bahwa program kerja 100 harinya, salah satunya merevitalisasi Pramuka.

Terkait hal itu, Menpora terus memberi perhatian serius gerakan Pramuka. Menpora telah mengunjungi sejumlah kwartir daerah Pramuka di beberapa provinsi. Bahkan ia juga langsung terlibat dan mengunjungi para anggota Pramuka Indonesia yang tengah mengikuti the 26th Asia Pacific Jamboree di Los Banos Philippines, bulan lalu. Menpora mengakui saat ini ada kesan kegiatan Pramuka dinilai jadul, tidak keren, dan tidak menarik. Padahal gerakan pramuka sangat luar biasa untuk pengembangan jati diri anak muda katanya.

Sudah saatnya, tegas Menpora, Gerakan Pramuka dihidupkan lagi di sekolah-sekolah. Para siswa diajak untuk mengikuti latihan dan kegiatan Pramuka. Agar kegiatan Pramuka lebih menarik, ia meminta Kwartir Gerakan Pramuka membuat modul yang menarik. Kegiatan Pramuka harus sesuai minat dan kesenangan para siswa sekarang kata Menpora. Ia meminta kwartir daerah Pramuka yang kurang aktif perlu melakukan reorganisasi.
(Sumber Berita:http//bataviase.co.id)

Selengkapnya...