SEJARAH PRAMUKA

PRAMUKA PENEGAK

Sabtu, 13 Februari 2010

WORKSHOP WAJANBOLIC PADA JAMBOREE PEMUDA INDONESIA 2008

Pramuka Online,Jakarta.
Berdekatan dengan Kegiatan Asean Scout Jamboree (18-26 Oktober 2008), di Cibubur, juga akan berlangsung kegiatan Jamboree Pemuda Indonesia (25-28 Oktober 2008) yang diselenggarakan oleh sinergi Depdiknas, Kemenegpora, Dephut, Depkominfo, dan Gerakan Pramuka, dengan Salah satu Mata Acara Jamboree adalah Workshop �keterampilan teknis pembuatan jaringan internet desa dengan teknologi tepat guna wajanbolik� direplikasikan dan ditularkan kepada para pemuda yang akan berkarya bhakti di perdesaan seluruh Indonesia. Menurut Ka Bambang (Direktur Pemberdayaan Telematika Depkominfo) mengatakan bahwa melalui sharing informasi, diketahui bahwa model teknologi wajanbolik sudah di workshopkan secara diberbagai kesempatan (peringatan Sewindu Milist Jardiknas bahkan dengan peserta 507 orang di Malang, jawa Timur) dan Direktorat Pemberdayaan Telematika bersama Combine Resource Org, Yogyakarta juga mengimplementasikan di desa Tembi, Kecamatan Timbulharjo, kabupaten Bantul pada April lalu yang mengawinkan internet dengan radio komunitas Angkringan; Workshop dan hasil kegiatan Angkringan tsb, dalam waktu dekat akan dipaparkan pada First Internasional Open Source and Open Content Simposium di Bali, yang dikelola oleh Universitas Gunadarma; Oleh sebab itu, ditambahkan menurut Ka Daulay dan Ka Arif, dinilai cukup memadai apabila dengan estimasi peserta 200 orang, dari 1200 peserta jambore Pemuda Indonesia, bersama Panitia Jamboree direncanakan akan dilakukan Workshop Wajanbolic pada tanggal 26 Oktober mulai pukul 13.00-selesai di Wiladatika Cibubur, dengan dukungan kerjasama Combine Resource Org. Yagyakarta dan Komunitas Muda Telematika Indonesia (KOMTI) yang didukung oleh Tim Teknis PINTAR (Pusat Inkubasi Teknologi Informasi dan Komunikasi Gerakan Pramuka).
Ditambahkan oleh Ka Bambang, Selain pembekalan keterampilan, dukungan lainnya dari segenap jajaran Depkominfo adalah materi diseminasi informasi, baik cetakan, rekaman audio maupun bahan kontak lain. Sebagai catatan, melalui Setditjen Aptel telah disiapkan Buku UU ITE, Booklet Kampanye Internet Sehat dan Panduan Pengelolaan Wartel-Warnet.

Peserta terdiri dari peserta jambore yang mendaftarkan diri kepada panitia. Untuk alasan efektifitas kegiatan, peserta akan dibatasi maksimal sebanyak 200 orang dan dibagi dalam kelompok guna memudahkan proses pembelajran dan alih keterampilan. Persyaratan peserta minimal berpendidikan setingkat Sarjana muda dari berbagai bidang/ jurusan, berminat dalam bidang Telematika/ Teknologi Informasi dan Komunikasi serta memiliki semangat Relawan.

Menurut Kak Ahmad hadi Hardilani (Diddoy), Ketua Umum Komunitas Muda Telematika Indonesia, yang juga Kepala PINTAR, mengatakan bahwa pasca mengikuti workshop/ pelatihan, para peserta diharapkan bersedia untuk menularkan pengetahuan / keterampilannya di daerah kerja Bhakti Pemuda dan juga kelak sekembali di tempat asal.

Materi workshop yang akan disampaikan adalah Strategi dan metoda Pemberdayaan Telematika, Berbagi pengalaman dalam mengembangkan internet murah di perdesaaan, dan Simulasi pembuatan dan pemanfaatan antena wajanbolic. Saat ini Tim Teknis sedang menyiapkan lebih dari 40 set bahan praktek wajanbolic, yang terdiri dari wajan, pipa paralon, usb wifi, kabel, dan sebagainya.

Selamat berworkhsop para pemuda, selamat hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober 2008. (av/de/faj/bsp/all)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar