SEJARAH PRAMUKA

PRAMUKA PENEGAK

Selasa, 06 September 2011

PRINSIP DASAR DAN METODE KEPRAMUKAAN

PRINSIP DASAR DAN METODE KEPRAMUKAAN

       Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan merupakan ciri khas yang membedakan kepramukaan dari pendidikan lain. Prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan merupakan dua unsur proses pendidikan terpadu yang harus diterapkan dalam setiap kegiatan. Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan dilaksanakan sesuai dengan kepentingan, kebutuhan, situasi, dan kondisi masyarakat.

a. Prinsip Dasar Kepramukaan
       Prinsip dasar kepramukaan dianggap sebagai norma hidup seorang anggota Gerakan Pramuka. Prinsip dasar Kepramukaan ditanamkan  dan ditumbuhkembangkan melalui proses penghayatan oleh dan untuk diri pribadi. Bagi peserta didik proses ini dibantu oleh seorang pembina sehingga pelaksanaan dan pengamalannya dilakukan dengan penuh kesadaran, kemandirian, kepedulian, tanggung jawab, serta keterikatan moral, baik sebagai pribadi maupun anggota masyarakat.
                                       Prinsip Dasar Kepramukaan
Iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam seisinya.
Peduli terhadap diri pribadinya
Taat kepada kode kehormatan Pramuka

       Bagi anggota Pamuka, menerima secara sukarela prinsip dasar Kepramukaan berarti sadar bahwa dirinya baik sbagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, makhluk sosial, makhluk individu. Sebagai individu anggota Pramuka harus menyadari bahwa diri pribadinya wajib menaati perintah Tuhan Yang Maha Esa dan beribadah sesuai tata cara dan agama yang dipeluknya serta menjalankan segala perintahnya dan menjauhi laranganNya.
       Selain itu, setiap anggota Pramuka wajib mengakui bahwa manusia tidak hidup sendiri, melainkan hidup bersama dengan makhluk lain yang juga diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa, terutama dengan sesama manusia yang telah diberi derajat yang lebih mulia dari makhluk lainnya. Dalam kehidupan bersama didasari oleh prinsip perikemanusiaan yang adil dan beradab. 
       Sebagai manusia, setiap anggota pramuka diberi tempat untuk hidup dan berkembang oleh Tuhan Yang Maha Esa di bumi yang berunsurkan tanah, air, dan udara. Di tempat itulah manusia diberi tempat hidup bersama, berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dengan rukun serta damai. Oleh karena itu, setiap anggota Pramuka sudah seharusnya memiliki kesadaran untuk menjaga dan melestarikan lingkungan sosial serta memperkukuh persatuan, menerima kebhinekaanda;am Negara Kesatuan Republik Indonesia.
     Setiap anggota Pramuka juga memerlukan lingkungan hidup yang bersih dan sehat agar dapat menunjang atau memberikan kenyamanan dan kesejahteraan hidupnya. Oleh karena itu, setiap anggota Pramuka wajib peduli terhadap lingkungan hidup dengan cara menjaga, memelihara, dan menciptakan lingkungan hidup yang baik.

b. METODE KEPRAMUKAAN
       Metode Kepramukaan dapat diartikan sebagai cara belajar interaktif progresif melalui dua cara, yaitu pengamalan kode kehormatan pramuka dan aktivitas atau kegiatan di alam terbuka. Pengamalan kode kehormatan pramuka antara lain dapat dilakukan dengan cara belajar berkelompok serta melakukan kegiatan yang menantang. Metode kepramukaan inimengandung pendidikan yang sesuai dengan perkembangan rohani dan jasmani anggota muda dan dewasa.
       Sementara itu, kegiatan di alam terbuka lebih diutamakan untuk melatih sistem tanda kecakapan, sistem satuan terpisah untuk putra dan putri, serta kiasan dasar. Adapun kiasan dasar gerakan Pramuka merupakan alam pikiran yang mengandung kiasan (gambaran) sesuatu  yang disanjung dan didambakan. Kiasan dasar Gerakan Pramuka diambil dari romantika perjuangan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, kiasan dasar mengambil hal-hal yang ada hubungannya dengan perjuangan bangsa, baik pada masa lalu maupun perjuangan pembangunan pada masa sekarang.
       Adapun romantika perjuangan yang mendasari Kiasan Dasar Gerakan Pramuka sebagai berikut.
  1.  Tanggal 20 Mei 1908 (Kebangkitan Nasional) yang ditandai dengan lahirnya Budi Utomo. Pada saat itu dimulailah perjuangan baru, peerjuangan menyiagakan rakyat. Masa ini disebut masa siaga.
  2. Tanggal 28 Oktober 1928 (sumpah pemuda) pada saat itu diletakkan dasar penggalangan persatuan dan kesatuan bangsa. Masa ini disebut masa Penggalang.
  3. Perjuangan  bangsa Indonesia akhirnya membawa hasil dengan tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Masa ini disebut Masa Menegakkan.
  4. Perjuangan selanjutnya adalah dengan memandegani (mengelola) negara kita dengan pembangunan. Masa ini disebut masa Pandega.
  5. Pembangunan fisik maupun non fisik dalam rangka membina bangsa Indonesia menuju kemajuan. Masa ini disebut masa Pembina
  6. Lahirnya para pemimpin yang jujur dan bertanggungjawab serta bisa diandalkan oleh bangsa kita. Masa ini disebut masa Andalan.
        Berdasarkan masa perjuangan bangsa Indonesia didapatkan istilah-istilah sebagai berikut.
  1. Siaga: dimulai dengan pembangunan yang membutuhkan bantuan dan kesadaran yang tinggi serta membutuhkan penataan yang baik
  2. Penggalang: pembangunan diawali dengan meramu (bahan) yang ada, kemudian kita rakit (susun) setelah itu baru kita terapkan (praktikkan).
  3. Penegak: pembangunan tersebut kemudian membutuhkan bantara-bantara (ajudan, pengawas, kader) pembangunan yang kuat, baik terampil, dan bermoral yang sanggup melaksanakan pembangunan bangsa
  4. Pandega: setelah pembangunan berhasil maka perlu yang memandegani (mengelola, mengatur) pembangunan tersebut
        
        Masa pengembangan pembangunan Pramuka menggambarkan tingkatan-tingkatan dalam Pramuka. Adapun tingkatan tersebut sebagai berikut.
  1. Pramuka Siaga.Pramuka siaga adalah sebutan anggota Pramuka yang berusia 7- 10 tahun. Syarat Kecakapan Umum (SKU) merupakan syarat wajib bagi Pramuka Siaga untuk mendapatkan Tanda Kecakapan Umum (TKU). TKU dalam Pramuka Siaga dibedakan menjadi tiga tingkatan sebagai berikut: 
           a. Siaga Mula merupakan tingkatan pertama dalam siaga
           b. Siaga Bantu merupakan tingkatan kedua dalam siaga
           c. Siaga Tata merupakan trtingkatan ketiga atau terakhir dalam siaga

     2.   Pramuka Penggalang
                Penggalang adalah sebutan bagi anggota Pramuka yang berusia 11 - 15 tahun. Seperti Pramuka
           siaga, Pramuka penggalang dibedakan menjadi beberapa tingkatan berdasarkan Tanda Kecakapan 
           Umum.
          Berikut TKU Pramuka Penggalang:
          a. Penggalang Ramu merupakan tingkatan pertama dalam Penggalang
          b. Penggalang Rakit merupakan tingkatan kedua dalam Penggalang 
          c. Penggalang Terap merupakan tingkatan ketiga dalam Penggalang

     3. Pramuka Penegak
         Pramuka penegak adalah sebutan bagi anggota Pramuka yang sudah memasuki jenjang umur 16 - 20 
         tahun. Ada dua tingkatan dalam Pramuka Penegak, yaitu Penegak Bantara dan Penegak Laksana

     4. Pramuka Pandega
         Pramuka Pandega adalah golongan Pramuka setelah Penegak. 
         Angota Pramuka yang termasuk dalam golongan ini yaitu yang berusia 21 -35 tahun. Golongan ini juga
        disebut Dewasa Muda.

     5. Pramuka Pembina 
         Pramuka Pembina adalah anggota dewasa Gerakan Pramuka selain Pembantu Pembina Pramuka, Pelatih Pembina Pramuka, Pembina Profesional, Pamong Saka, Instruktur Saka, Pimpinan Saka, Andalan, Pembantu Andalan, dan Anggota Majelis Pembimbing. Pembina bertugas merencanakan, melaksanakan, dan mengawasi pelaksanaan kegiatan Kepramukaan diugus Depan.
 








  1. Pramuka Penegak
  2. Pramuka Pandega
  3. Pramuka Pembina.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar